Mungkin namanya masih asing bagi mayoritas awam, Varanus Bitatawa merupakan spesies varanus yang baru-baru ini terdokumentasi. Biawak besar yang terdapat di hutan Sierra Madre di Luzon Island (Utara Filipina) banyak diburu oleh warga lokal Filipina untuk dikonsumsi yang katanya mengandung banyak protein dan rasanya seperti daging ayam.
Hewan spesies baru yang dinamai Varanus Bitatawa ini diperkirakan dapat bertahan hidup hanya dengan mengkonsumsi buah-buahan walaupun biawak ini juga tidak segan untuk memangsa serangga dan mamalia lainnya, karena biawak ini biasa mengkonsumsi buah-buahan dan itu menjadikannya salah satu dari tiga jenis kadal pemakan buah di dunia.
Biawak ini juga termasuk dalam kadal terbesar di dunia selain Komodo (Varanus Komodoensis dari Indonesia yang dapat mencapai ukuran tubuh hingga 3 meter dan berat hingga 90kg serta biawak Salvadori (Varanus Salvadori) di Papua. Biawak ini mungkin juga bisa mencapai ukuran tubuh yang sama diantara kelas kadal terbesar, keunikan yang merupakan satu ciri khusus bagi biawak ini dalah memiliki penis ganda.
Yang Menariknya lagi, spesies varanus Bitatawa memiliki Kebiasaan unik, Varanus Bitatawa memiliki kerabat dekat dengan Varanus Olivaceus yang juga dari Filipina. ditandai dengan kebiasaannya memakan buah walaupun mereka tetap mengkonsumsi serangga dan mamalia lainnya.
Varanus Bitatawa punya ciri unik dan anatomi seksual yang tak biasa tubuhnya bersisik dan memiliki kaki berwarna biru kehitaman yang dipenuhi totol-totol warna kuning kehijauan. Sementara bagian ekornya berwana hitam atau hijau. Varanus bitatawa jantan memiliki penis ganda, yang disebut hemipenes, anatomi seksual yang sama yang juga ditemukan pada ular dan jenis kadal lainnya. Dua penis ini dipakai secara bergantian, beberapa diantaranya memiliki duri atau kait yang berfungsi sebagai jangkar yang menyatukan spesies jantan dan betina ketika melakukan hubungan seksual.
Sebenarnya, Varanus bitatawa memiliki kerabat dekat di Pulau Luzon, kadal berjenis Varanus Olivacceus. Namun, karena dipisahkan tiga lembah sungai dan celah sepanjang 150 kilometer mereka diduga tidak pernah bertemu.
Salah satu alasan mengapa Varanus bitatawa baru terdeteksi adalah bahwa dia tidak pernah meninggalkan habitatnya di kawasan pegunungan Sierra Madre. Kini, usaha keras harus dilakukan untuk menyelamatkan sepupu Komodo dari Filipina ini. Seperti halnya Komodo, Varanus bitatawa, menurut ahli, harus dijadikan ikon penyelamatan lingkungan hidup di Luzon yang kian tergerus oleh populasi manusia dan penggundulan hutan.
"Mari Kita Selamatkan MEREKA yang Berada Dalam Kepunahan Untuk Masa Depan Anak dan Cucu Kita ESOK.:)"
Salam Indonesia & Reptile Lovers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar